Barusan selesai menonton MasterChef Australia S9 Episode 7, di mana terjadi Elimination Test antara Pete Morgan, Lee Behan, dan Ray Silva, yang merupakan 3 peserta terbawah dari kompetisi sebelumnya.
Elimination Test kali ini begitu spesial, karena tidak ada resep yang dibagikan, tidak ada masakan untuk dicoba rasanya dan dilihat cara plating-nya. Ketiga peserta harus mengikuti semua yang dilakukan Gary Mehigan, juri tetap dalam MasterChef yang sekaligus juga seorang Master Chef yang luar biasa, dalam memasak Roasted Chicken dish with Peas and Potatoes.. Langkah demi langkah.. Dan lebih gilanya lagi, para peserta hanya memiliki waktu 10 detik untuk membereskan masakannya setelah Gary selesai memasak.
Pada awalnya, terlihat Ray begitu kepontal-pontal (baca: jungkir balik tertinggal) dalam mengikuti Gary. Padahal saya lihat bahwa Gary sudah memperlambat kecepatan kerjanya untuk memberikan kesempatan para peserta melihat langkah kerjanya.
Begitu banyak kesalahan yang dilakukan Ray, mulai dari kulit ayam yang gosong, menaruh cream terlalu banyak (150 ml dari yang seharusnya 50 ml) di custard sehingga otomatis custard-nya terlalu encer dan tidak bisa dibentuk, hingga fondant potato-nya juga garing. Bahkan sempat masakannya terbakar dan dia harus membuang masakan, membersihkan wajan, dan mengulanginya kembali, sementara Gary masih terus melanjutkan memasak.
Saat menonton sederetan kesalahan ini, saya menebak bahwa tidak bisa tidak, Ray pasti bakal tersingkir dalam Elimination Test kali ini.
Namun mendekati akhir waktu memasak, ada sebuah kejutan terjadi. Lee, yang selama ini bisa mengikuti Gary dengan cukup baik, ternyata ayamnya under-cooked alias kurang matang. Sebenarnya tersamar, karena potongan daging ayam tersebut kena genangan saus, namun George melihatnya saat membagikan masakan peserta ke 3 piring kecil seperti biasa. Dagingnya terletak di dada bagian bawah, persis di dekat tulang. Warna dagingnya masih merah jambu, dan jelas peraturan di MasterChef, peserta yang masakannya under-cooked pasti tereliminasi karena sangatlah fatal kesalahannya.
Saya mendapatkan insight, bahwa tatkala kita merasa terpuruk, tertinggal dibandingkan orang-orang lain, pekerjaan kurang memuaskan, namun selama kita terus bekerja keras mengejar ketertinggalan, suatu keajaiban mungkin saja bisa terjadi.
Namun jika kita berpuas diri dan tidak berhati-hati, keberhasilan di depan mata bisa saja dirampas.
Oleh karenanya, tetaplah bekerja keras dengan sepenuh hati! Jangan mudah berpuas diri dan terus tingkatkan kompetensi diri.
thanks a lot
Sama-sama, Pak Franklin. Kiranya bermanfaat