A: “Goal saya, turun berat badan 5 kilo akhir tahun ini. Titik.”
B: “Wow keren, lalu rencana kamu mau ngapain tiap hari agar goal itu tercapai?”
A: “Pokoknya ya kurangi makan sama olahraga rutin lah tiap hari. Plus timbang badan juga, biar termotivasi terus.”
Kebanyakan kita cenderung berfokus pada “Lag Measures” atau pengukuran seberapa baik kita mencapai goal di masa lalu. Kenapa demikian? Karena Lag Measures sangatlah mudah diukur, dalam contoh di atas, cukup dengan menimbang berat badan saja. Namun dalam konsep 4DX – The 4 Disciplines of Execution, ditekankan bahwa kita justru haruslah bertindak/berfokus pada Lead Measures karena inilah salah satu kunci penting keberhasilan eksekusi.
Bilamana kita hanya melakukan rencana di atas: mengurangi makan, olahraga rutin, dan menimbang badan; belum tentu kita dapat mencapai goal sesuai yang diharapkan. Kenapa?
Karena mengurangi makan dan olahraga rutin sama sekali tidak spesifik. Mengurangi makan 1-2 sendok rasanya tidak bakal mengurangi berat badan, demikian pula olahraga rutin berjalan santai 10 menit per hari
Menimbang badan merupakan upaya melihat apakah kita sudah mencapai goal atau belum; dan sama sekali tidak dapat dipengaruhi karena lag measures adalah hasil dari upaya masa lalu
Berkebalikan 180 derajat dari Lag Measures, Lead Measures justru memiliki dua karakteristik:
- Terprediksi, artinya jika Lead Measures bergerak, maka Goal / Lag Measures akan bergerak pula
- Dapat dipengaruhi, artinya kita memiliki kontrol sepenuhnya di tangan kita
Misalnya, turun berat badan 5 kilogram pada akhir tahun 2016 adalah Goal (Lag Measures), sementara berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 kilometer per-hari adalah Lead Measures, karena:
- Terprediksi: jika kita berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 km setiap hari sampai akhir tahun 2016, maka turun berat badan 5 kg akan tercapai
- Dapat dipengaruhi: berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 km setiap hari adalah murni keputusan kita
Misalkan kita tinggal di Semarang dan ingin mengadakan perjalanan ke Jakarta (Goal / Lag Measures). Jarak Semarang – Jakarta adalah 450 km. Jika kita mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Jakarta?
Banyak orang, termasuk Anda barangkali, akan menjawab 7.5 jam. Namun bagaimana bila ternyata rute yang diambil adalah ke arah Timur (arah Surabaya) atau Selatan (arah Yogyakarta), dan justru bukan ke arah Barat? Tentu tidaklah mungkin sampai di Jakarta dalam 7.5 jam bukan? Inilah yang saya maksudkan dengan terprediksi. Tindakan yang dilakukan haruslah selaras dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika dari Semarang ingin ke Jakarta, ya harus menempuh rute Semarang – Pekalongan – Pemalang – Brebes – masuk tol Cipali – hingga akhirnya sampai di Jakarta.
Selanjutnya, jika kita menumpang bis umum, dapatkah kita mencapai Jakarta dari Semarang dalam waktu 7.5 jam? Sulit bukan? Karena kita tidak memiliki pengaruh atas berjalannya bis umum tersebut. Sopir bis umum biasanya harus menghentikan bis pada beberapa terminal yang telah ditentukan, juga harus berhenti untuk menurunkan dan menaikan penumpang, dan lain-lain.
Jadi, dengan dua contoh di atas, kita tentu semakin jelas dengan syarat Terprediksi dan Dapat Dipengaruhi, bukan?
Bagaimana dengan target penjualan yang harus mencapai 100 juta per-bulan misalnya? Ok, masih ingat syaratnya Lead Measures? Ya betul, Terprediksi dan Dapat Dipengaruhi. Kita asumsikan, penjualan 100 juta dapat tercapai jika bisa menjual produk ke 10 pembeli (alias harga produk adalah Rp 10 juta). Dari statistik historis penjualan yang kita miliki, diketahui bahwa dari 10x penjelasan produk, ada 3 calon pembeli yang tertarik, dan akhirnya mengerucut ke 1 pembeli. Sehingga otomatis bisa kita hitung dan prediksikan bahwa kita perlu melakukan 100x penjelasan produk, di mana akan ada 30 calon pembeli yang tertarik, dan menghasilkan 10 pembeli. Jika 1 bulan kita bekerja 25 hari, maka kita harus melakukan 4x penjelasan produk setiap harinya; kalau tidak tercapai, maka target kita terancam tidak tercapai.
Di artikel ini kita telah belajar bertindak pada Lead Measures:
- Mengerti perbedaan pokok Lead Measures vs Lag Measures
- Kriteria penting Lead Measures: Terprediksi dan Dapat Dipengaruhi
Manfaatkan momentum ini untuk segera merumuskan Lead Measures seperti apa yang cocok untuk WIG Anda?
Sangat membantu. Clear sekali penjelasannya
Terimakasih Pak Ariffs, senang bisa membantu. Sudah dibaca lengkap seri artikel 4DX di web ini?
Penjelasannya lugas dan mudah dimengerti pak, sangat membantu. Terima kasih sudah menuliskannya di blog.
Dear MrAriffs
Terima kasih kasih banyak untuk sharing 4 Dx di blog ini sehingga sy tambah ilmu lagi
Tuhan memberkati GBU 4 ever
Penjelasanya sangat details,pak
Mohon izin bertanya Bapak 🙏
Berarti WIG di istilahkan juga dengan Lag Measure ya, Pak?
(Anyway, artikel 4DX di blog bapak cukup clear, mantap.)